siput dikonsumsi manusia sejak 170000 tahun lalu - Siput Dikonsumsi Manusia Sejak 170.000 Tahun Lalu
Casino

Siput Dikonsumsi Manusia Sejak 170.000 Tahun Lalu

Tidak cuma warga Prancis dengan escargot-nya dan warga Indonesia dengan tutut, juga manusia sudah konsumsi siput semenjak sekitaran 170.000 tahun kemarin.

Team periset dari Kampus Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan, sukses temukan pecahan siput raksasa dari kerabat Agen bola terpercaya Achatinidae yang dapat tumbuh besar sampai 16 sentimter di Border Cave, dekat sebuah tebing tepian Afrika Selatan-Eswatini.

Situs Border Cave sudah dikeduk seringkali semenjak tahun 1930, tetapi penemuan keong raksasa baru diketemukan di antara tahun 2015 sampai 2019.

Sisi dari cangkang keong bisa diketemukan di beberapa susunan sedimen yang berumur Situs agen bola di antara 70.000-170.000 tahun. Cangkang keong itu mempunyai beragam jenis warna, “dimulai dari kecoklat-coklatan sampai keabu-abuan,” kata seorang team periset ke IFL Science, dikutip Selasa (4/4).

Siput sebagai invertebrata yang membuat sampai tahun kemarin 95 % biodiversitas bumi. Siput atau keong kerap diketemukan pada beberapa situs penggalian karena di sanalah keong mengeruk dan memasukkan diri supaya terbebas dari dehidrasi.

Selainnya menghambat dehidrasi, keong-keong itu diperhitungkan ada pada lapisan-lapisan situs galian dari kontribusi manusia. Dimulai dari bahan pangan sampai ritus, konsumsi keong diperhitungkan sudah ada semenjak 30.000 tahun kemarin di Eropa dan 40.000 tahun kemarin di Afrika.

“Moluska terestrial sebagai sumber gizi yang baik sekali,” tulis periset, “mereka bisa diambil dengan gampang dan tidak beresiko, mereka bisa diletakkan untuk saat yang lumayan lama, dan gampang diolah manusia saat lagi diproses lebih dulu,” sambungnya.